Implementasi Multi-criteria Analysis (MCA) pada Penentuan Alternatif Trase Jalan Pasca Longsor di Tembilahan Hulu (Kawasan Parit Enam)
Contributors
Muhamad Abdul Hadi
Keywords
Proceeding
Track
General Track
License
Copyright (c) 2024 KN-ILT

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Abstract
Longsor merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama di wilayah dengan kondisi tanah yang labil dan berada dekat dengan aliran sungai. Faktor-faktor seperti curah hujan tinggi, abrasi, dan aktivitas manusia memperparah potensi longsor. Salah satu kejadian terbaru terjadi di Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, pada bulan Juli 2024, yang menyebabkan kerusakan pada rumah dan infrastruktur jalan, khususnya di kawasan Parit Enam. Longsor ini memperparah retakan pada badan jalan yang menghubungkan Rengat dan Kota Tembilahan, sehingga mengancam mobilitas masyarakat dan distribusi logistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi area terdampak dan merekomendasikan desain alternatif jalan guna mengurangi risiko kerusakan di masa mendatang. Metode Multi-Criteria Analysis (MCA) digunakan untuk mengevaluasi alternatif desain berdasarkan kriteria panjang lintasan, jumlah tikungan, topografi, biaya, dan kerawanan terhadap longsor. Hasil penelitian ini menyajikan tiga alternatif trase yang masing-masing dipertimbangkan berdasarkan berbagai aspek tersebut. Berdasarkan hasil analisis MCA, alternatif pertama direkomendasikan sebagai pilihan terbaik karena menawarkan keseimbangan optimal antara aspek teknis dan ekonomi, dengan bobot 0,4% pada kriteria panjang lintasan, 0,6% pada jumlah tikungan, 0,6% pada topografi, 0,45% pada aspek ekonomi, dan 0,75% pada kerawanan terhadap longsor. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah dalam perencanaan penanganan bencana dan peningkatan ketahanan infrastruktur di daerah rawan longsor serta sebagai upaya antisipasi risiko di masa depan.