Analisis Dispersi Ozon (O3) Udara Ambien di Kawasan Budaya, Kota Yogyakarta Menggunakan AERMOD
Contributors
Muhammad Galung Al Samoud
Noviani Ima Wantoputri
Ana Uswatun Hasanah
Keywords
Proceeding
Track
Paper Prosiding Seminar
License
Copyright (c) 2025 Seminar Nasional Teknik Lingkungan (SNTL)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Abstract
Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Yogyakarta menunjukkan tren yang signifikan dan diiringi dengan peningkatan aktivitas kendaraan bermotor, terutama di kawasan budaya. Kondisi ini berdampak pada penurunan kualitas udara, salah satunya ditunjukkan oleh meningkatnya konsentrasi ozon (O3). Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai beban emisi perkusor ozon (O3), mengukur secara aktual polutan ozon (O3) menggunakan instrumen impinger, dan memodelkan pola dispersi ozon (O3) menggunakan perangkat lunak AERMOD. Inventarisasi emisi dilakukan pada 10 ruas jalan yang menjadi lokasi penelitian dengan menggunakan data volume kendaraan dan karakteristik jalan. Hasil perhitungan dari beban emisi perkusor yaitu NOx dan CO menunjukkan bahwa beban emisi ozon (O3) tertinggi terdapat pada Jalan Brigjen Katamso, yaitu sebesar 21,639 gram/detik. Konsentrasi ozon (O3) aktual yang diukur menunjukkan nilai 18,73 μg/m³ dan 22,63 μg/m³ pada dua titik pengamatan di Jalan Bantul dan Jalan DI Panjaitan, sedangkan hasil pemodelan menunjukkan konsentrasi sebesar 27,18 μg/m³ dan 53,01 μg/m³ pada kedua titik yg mendekati titik aktual pengujian. Pola dispersi ozon (O3) sejalan dengan arah angin dominan menuju tenggara dengan kecepatan rata-rata 1,91 m/s. Hasil validasi model menunjukkan nilai Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 24,45 μg/m³, yang merepresentasikan adanya deviasi yang masih cukup tinggi antara hasil pengukuran dan pemodelan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lanjutan dengan jumlah titik pengambilan sampel yang lebih banyak serta pengaturan waktu pengambilan data yang lebih tepat untuk memperoleh hasil yang lebih akurat dan representati