Pengolahan Air Limbah Budidaya Perikanan dengan Proses Anaerob menggunakan Material Bambu


Date Published : 1 November 2025

Contributors

Latifa Mirzatika Al-Rosyid

Author

Muhtar

Co-author

Yuvita Dian Siswanti

Co-author

Yomi Febriyanti Hijriyah Sari

Co-author

Nur Hafifah

Co-author

Keywords

budidaya perikanan anaerob limbah cair media bambu

Proceeding

Track

Paper Prosiding Seminar

License

Copyright (c) 2025 Seminar Nasional Teknik Lingkungan (SNTL)

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Abstract

Kegiatan budidaya ikan di darat menghasilkan air limbah yang berasal dari sisa pakan, metabolisme ikan (urin dan feses), serta pencucian peralatan. Limbah cair ini umumnya mengandung bahan organik tinggi dan berpotensi mencemari lingkungan apabila dibuang tanpa pengolahan. Oleh karena itu, diperlukan teknologi pengolahan limbah yang efektif dan ramah lingkungan. Proses biologi secara anaerob menjadi salah satu alternatif karena tidak memerlukan aerasi, menghasilkan lumpur relatif sedikit, serta dapat diterapkan pada lahan terbatas. Pada reaktor anaerob tipe pertumbuhan melekat, media penyangga diperlukan untuk tempat berkembangnya mikroorganisme. Bambu dipilih sebagai media karena memiliki luas permukaan yang besar, permukaan kasar, mudah diperoleh, serta ekonomis, sehingga sesuai digunakan oleh pembudidaya skala kecil maupun menengah. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas media bambu dalam reaktor anaerob terhadap penurunan kadar BOD, COD, dan amonia pada limbah budidaya ikan. Media menggunakan bambu dengan rasio luas permukaan 30, 40 dan 50 m²/m³. Analisis dilakukan berdasarkan waktu tinggal 7 hari dengan variasi luas permukaan media pada tiga drum reaktor. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan BOD5 masing-masing sebesar 82,79%, 75,10%, dan 75,78%. Efisiensi penurunan COD berturut-turut adalah 24,79%, 38,23%, dan 22,88%, sedangkan penurunan amonia mencapai 50,82%, 35,98%, dan 42,90%. Efisiensi penyisihan tertinggi dicapai pada waktu tinggal 7 hari, dengan nilai penyisihan BOD₅ masing-masing sebesar 82,79% (drum 1), 75,10% (drum 2), dan 75,78% (drum 3). Temuan ini membuktikan bahwa pemanfaatan bambu dalam reaktor anaerob mampu meningkatkan kualitas air limbah budidaya ikan dan berpotensi mendukung pengelolaan limbah berkelanjutan berbasis energi terbarukan.

References

No References

Downloads

How to Cite

Al-Rosyid, L. M., Muhtar, M., Siswanti, Y. D., Sari, Y. F. H., & Hafifah, N. (2025, November 1). Pengolahan Air Limbah Budidaya Perikanan dengan Proses Anaerob menggunakan Material Bambu. Seminar Nasional Teknik Lingkungan (SNTL). https://conference.uii.ac.id/sntl/paper/view/38